هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا
- hal atā 'alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrāBukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Glosarium: Manusia, Waktu Masaa
Tafsir Quran
Surat Al-Insan Ayat 1
1. Telah berlalu pada diri manusia masa yang panjang, sebelumnya ia tidak
ada, tidak pernah disebut.
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
1. Telah berlalu waktu yang panjang atas manusia sebelum ruh ditiupkan
padanya, di mana saat itu dia bukan merupakan sesuatu apa pun yang dapat
disebut, dan tidak diketahui jejaknya.
Tafsir
Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
(Bukankah telah
datang atas manusia)
Yakni telah datang kepada manusia saat masih dalam diri bapak mereka, Adam.
(Satu waktu dari
masa)
Terdapat pendapat mengatakan: yakni empat puluh tahun sebelum ditiupkan ruh
kepadanya, ia diciptakan dari tanah liat, kemudian dari tanah yang membatu dan
kemudian dari tanah yang kering.
(Sedang dia
ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?)
Yakni sebelum ditiupkan nyawa kepadanya.
Pendapat lain mengatakan: yakni telah berlalu masa yang panjang sedangkan
Adam sama sekali belum diciptakan dan belum disebut oleh makhluk manapun.
Zubdatut Tafsir
Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir
Universitas Islam Madinah
1. Sudah pernah datang kepada manusia (anak adam) sebuah waktu di mana pada
waktu itu segala sesuatu belum ada nama untuk menyebutnya. Dimana berawal dari
setetes mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi gumpalan
daging, sehingga ditiupkan ruh, sampai bisa menjadi manusia yang sempurna.
Fungsi hal yang bermakna apakah di sini adalah bermaksud mengungkapkan makna
qad yang bermakna menegaskan kebenaran apa yang terjadi setelah itu
Tafsir Al-Wajiz /
Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
1-2. Allah mengabarkan bahwasanya telah lalu penciptaan manusia dan yang
pertama kali adalah Adam, yaitu pada waktu ia (Adam) masih berupa jasad mati
tanpa ruh di dalamnya. Dikatakan : Bahwasanya waktu (menjadi jasad tanpa ruh)
adalah empat puluh tahun, baru kemudian ditiupkan ruh padanya. Allah
menjelaskan bahwa penciptaan manusia adalah dari air manis laki-laki dan
perempuan yang bercampur. Percampuran ini adalah yang kemudian berubah menjadi
janin. Kemudian Allah mengujinya dengan dibebankannya syariat setelah
sempurnanya proses tidur panjangnya (di rahim); Dimana Allah menjadikannya
berakal yang memiliki ciri khas mendengar dan melihat; Untuk mendengar hujjah
dan bukti-bukti yang menunjukkan atas Sang Pencipta (Allah). Pada surat ini
dijelaskan proses penciptaan manusia yang mulia; Dimana Allah menciptakan Adam
pertama kali, kemudian Allah ciptakan air mani yang menjadi cikal bakal
diciptakannya seluruh manusia.
1. Dalam surat ini Allah menjelaskan kondisi di masa awal, pertengahan, dan
akhir manusia. Allah menjelaskan bahwa manusia telah melewati masa yang panjang
sebelum keberadaannya pada saat manusia belum ada, bahkan belum dikenal.
Tafsir as-Sa'di /
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman memberitahukan tentang manusia, bahwa
Dia mengadakannya setelah sebelumnya ia (manusia) sebagai sesuatu yang belum
bisa disebut karena hina dan lemahnya. Syaikh As Sa’diy berkata, “Allah
menyebutkan dalam surah yang mulia ini keadaan pertama manusia; awalnya,
pertengahannya dan akhirnya. Allah menyebutkan bahwa telah berlalu atasnya masa
yang panjang yaitu sebelum ia terwujud, sedangkan ia dalam keadaan tidak ada,
bahkan tidak bisa disebut. Kemudian ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala hendak
menciptakan manusia, Dia menciptakan bapak mereka, yaitu Adam dari tanah,
kemudian menjadikan keturunannya secara berturut-turut dari mani yang
bercampur, yakni air yang hina dan dipandang kotor.”
Hidayatul Insan
bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surah ini diawali dengan peringatan kepada manusia tentang kehadirannya di
pentas bumi sekaligus menjelaskan tentang tujuan penciptaannya. Bukankah, yaitu
sungguh, pernah datang kepada manusia waktu dari masa yaitu sebelum ia
diciptakan, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut' ketika
itu manusia dalam ketiadaan, jangankan wujudnya, namanya pun belum ada.
2. Proses awal penciptaan manusia ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, kami
telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yaitu dari sperma
laki-laki dan indung telur perempuan yang tujuan utamanya kami hendak
mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan, karena itu kami jadikan dia mendengar
dengan telinganya dan melihat dengan matanya.
No comments:
Post a Comment